
DARI arah Marawola tepat di ujung jembatan pengendali banjir di Desa Bangga, belok kanan ke perbukitan. Dari jauh terlihat bangunan Sabo Dam yang kokoh membelah sungai yang kerap membawa bencana banjir bandang.
Seorang pria melemparkan jalanya tepat di tempat jatuhnya air yang meluncur dari Sabo Dam itu. Sejurus kemudian, ikan-ikan jenis mujair itu terkumpul dalam ember yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pria yang juga warga setempat itu mengaku, hampir saban hari menjala ikan di tempat itu.
Ke atas di tempat pembendungan air, beberapa anak asyik berjumpalitan. Di antaranya ada yang membawa ban dalam mobil yang difungsikan sebagai palmpung saat mandi-mandi di tempat itu.
Di sudut lainnya, sekelompok remaja putri asyik mendayung perahu-perahuan dari batang kayu. Sepertinya perahu kayu itu adalah kayu hanyut yang dimanfaatkan untuk lebih menyelami bahagianya bermain air di sabo dam itu.
Di atas bendungan, tepatnya di pelataran bendungan, sekelompok anak muda sedang asyik bercengkerama. Layaknya anak muda lainnya, dalam obrolannya selalu diwarnai tawa dan teriakan-teriakan kecil.
Demikianlah sebagian warga Desa Bangga menjalani hari-harinya pascabencana yang mengubur hampir 70 persen wilayah administratifnya akibat banjir bandang beberapa tahun lalu. Menghibur atau menyenangkan diri dengan fasilitas yang ada menjadi warna baru bagi mereka.
“Kalau hari Minggu selalu ramai. Bukan hanya orang dari sini, tapi juga dari desa-desa lainnya, bahkan ada yang datang dari Palu,” aku Rival, pemuda setempat.
Sabo Dam yang dibangun Kementerian PUPR itu memang sudah selesai. Sedikitnya ada tiga Sabo Dam yang dibangun di sepanjang sungai itu, dua di antaranya berlokasi di bagian atas dari sabo dam yang pertama.
Di sisi sabo dam itu tampak sejumlah kendaraan berat sedang bekerja. Pekerjaan itu mencakup perataan dan pelebaran jalan. Rival berkata, jalan yang diperlebar itu disiapkan untuk jajanan kuliner karena tempat itu katanya memang sedang dipersiapkan sebagai sarana rekreasi atau wisata.
Rival mengungkap, anak muda yangtergabung dalam Karang Taruna setempat akan mengoptimalkan fungsi Sabo Dam itu, tak sekadar sebagai pengendali banjir bandang, tetapi juga sebagai tempat rekreasi, dan sekaligus sebagai wahana untuk menumbuhkan dan mengekpresikan kreatifitas anak-anak muda di wilayah itu.
Semoga saja..
View this post on Instagram
[…] Tulisan ini juga tayang di pojokSIGI […]
[…] Tulisan ini juga tayang di pojokSIGI […]